Sekolah Aviasi Gak Guna!!! Part 1 (Sempat Nganggur)

Okay guys welcome to my blog as usual.

Well, sebenarnya tidak ada yg gak berguna dari semua hal yang kita lakukan di dunia ini. Semuanya pasti ada bagian positif dan negatifnya. BUT, kenapa gua bilang bahwa sekolah/training aviasi itu gak berguna? okay, gua jelasin disini. "Please read and understand it until done before you judge me".

Ada banyak sekali sekolah aviasi yang disediakan bahkan sampai dipromosikan di Indonesia, dan rata-rata semuanya menjanjikan hal-hal yang membuat para calon siswa tertarik, gua sendiri contohnya. Dan gua jujur saja, IT'S NOT WORTH IT. Why? kita akan mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk mengikuti sekolah/training tersebut. dan rata-rata mereka menjanjikan gaji ketika kita bekerja dibandara dengan jumlah yang sangat besar. Tolong, jangan mudah terpincut dengan jumlah gaji yang diinformasikan oleh mereka. Dan terkadang ada beberapa aviasi yang menjamin jumlah alumni yang akhirnya diterima ditempat kerja sebesar 85-95%. 

Untuk gua sendiri, gua masuk aviasi pada bulan Agustus 2017, dengan rincian training sebagai berikut :
- Biaya masuk Rp. 17 juta
- Training kelas 3 Bulan
- Training dilapangan 2 Bulan (biasa disebut OJT, On the Job Training atau lebih dikenal PKL)

Akan tetapi, rincian uang itu EXCLUDE dengan beberapa kebutuhan yang lain. Mungkin jika ditotal sekitar 22 juta. 

Itu adalah rincian dari salah satu dari ratusan sekolah aviasi yg ada di negeri ini. Dan memang untuk biaya training rata-rata antara 17-22 juta rupiah dan setiap aviasi menjanjikan hal yang berbeda-beda.

Gua masuk training Agustus 2017 dan baru dapat kerja pada bulan Agustus 2018. Yupp betul, gua sempat nganggur, dan itu bukan hanya 1 minggu atau 2 minggu, tapi 7 bulan!!!. Pasti kalian bertanya-tanya, kok bisa? itulah kenapa saya bilang bahwa sekolah Aviasi itu tidak guna. 

Ceritanya begini, selama training kita pasti merasa senang dan bangga bahwa kita akan bekerja di bandara karena janji-janji tempat kita training. Tapi faktanya tidak semudah itu ferguso, setelah masa training kita habis, justru banyak dari siswa yang terdampar entah kemana dan harus bagaimana. Bagaimana dengan janji aviasi? Nihil... Jika kita ataupun orangtua kita complaint, mereka hanya akan bilang "nanti kalau ada lowongan akan kita bantu" dan entah kapan tanpa kepastian. 

Angkatan sekolah aviasi gua berjumlah 18 orang, dan 90% dari kita sudah bekerja. But wait, kami semua sekolah aviasi, tapi ada beberapa yang bekerja di tempat yang tidak berhubungan dengan aviasi sedikitpun. Hanya 9 orang yang berhasil bekerja di Bandara, 2 orang di cargo dan 1 di travel agent, sisanya entah kemana. Dan yang benar-benar dibantu oleh sekolah aviasi hanyalah 1 orang saja, sisanya harus berjuang sendiri dan mengalami menganggur dalam kurun waktu yang tidak sedikit.


Lanjut ke Part 2

Komentar